Akuisisi 35% Bahana Artha Ventura, BRI Siapkan Rp 71,3 Miliar

Akuisisi 35% Bahana Artha Ventura, BRI Siapkan Rp 71,3 Miliar Akuisisi 35% Bahana Artha Ventura, BRI Siapkan Rp 71,3 Miliar

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. segera merampungkan mode pembelian 35 persen saham PT Bahana Artha Ventura. Untuk memperlebar bisnis upayanya terkemuka, menyimpang satu perbankan milik negara ini pun patut merogoh kocek segede Rp 71,3 miliar.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan aktivitas korporasi ini tak sahaja sekadar ingin mencaplok sebagian saham budak bisnis PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero).  Capaian lainnya memakai akuisisi ini kedua perbisnisan jasa keuangan pelat merah terkemuka bisa bekerja sama maka saling mendukung hadapan dalam pengembangan bisnis masing-masing.

"Jadi, ini lebih ke arah kepercayaan dan kolaborasi," ujar Suprajarto saat dihubungi Katadata, Jakarta, Senin (27/11). (Baca: BRI Siapkan Rp 3 T untuk Akuisisi Sekuritas)

Dengan pembelian penbahwaga BAV ini, BRI berencana untuk menggunakan perbisnisan modal ventura terkemuka akan bersarang ke bisnis teknologi keuangan topeng financial technology (fintech). Hal lain bahwa akan dilakukan BRI adalah  meningkatkan peran serta Perseroan dalam pengembangan penggarap bisnis hadapan segmen bisnis mikro, tipis, bersama menengah (UMKM). Kemudian meningkatkan peran Perseroan dalam pengembangan perbisnisan non keuangan bahwa menjabat target pemerintah.

BRI buat melaksanggotaan pemesanan penakanga modern akan dikeluarkan sebab BAV selepas 71.207 lembar penakanga atau setara lewat 35 persen paling dalam perbisnisan tersebut lewat nilai total Rp 71.325.275.054. Untuk memuluskan transaksi afiliasi ini, BRI telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Suwendho Rinaldy & Rekan (SRR) jadi Penilai Independen menjumpai memberikan pendapat kewajaran (fairness opinion) atas realisasi dari rencana tersebut. Hasilnya, SRR menilai transaksi tersebut berstatus wajar.

Dengan status tercatat, BRI menyatakan transaksi afiliasi ini bukan merupakan transaksi yang mengandung benturan keistimewaan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam maka LK No. IX.E.1. Karena tidak terdapat perpertikaianan keistimewaan ekonomis Perseroan maka keistimewaan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham utama yang dapat merugikan Perseroan.

(Baca: Bahana Sekuritas Siap Akuisisi Bank Muamalat)

Selain transaksi ini, BRI juga tengah melakukan kajian kepada mengakuisisi 60 persen saham Bahana Sekuritas adapun juga ananda usaha PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero). Namun, Suprajarto masih enggan memberitahukan berapa modal adapun disiapkan BRI kepada merealisasikan rencana tercatat.

Sebelumnya, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menuturkan perseroan telah menyiapkan anggaran antara Rp 500-700 miliar untuk mengakuisisi perusahaan modal ventura dengan perusahaan efek. Adapun akuisisi perusahaan efek ini  ditargetkan rampung dari Desember 2017. 

Rencana akuisisi ini disebut-sebut terus demi memperkekar holding jasa keuangan nan tengah dipersiapkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembentukan perbisnisan induk BUMN demi sektor jasa keuangan ini tengah diupayakan agar bisa terbentuk tahun ini. Rencananya, PT Danareksa akan selaku holding maka menaungi empat bank BUMN yaitu BRI, Bank Mandiri, BNI, maka BTN, serta PT Perkapitalan Nasional Madani (PNM), PT Pegadaian, maka PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN).

(Baca: BTN Dukung Segmentasi Bisnis Holding BUMN Perbankan)