Alasan Arema FC Ajukan Stadion Sultan Agung bagaikan Kandang Tim

Setelah tragedi Kanjuruhan, Arema FC langsung mendapat hukuman dari Komite Disiplin PSSI.
Singo Edan dilarang menyelenggarakan pertandingan demi penonton di laga kandang (Stadion Kanjuruhan). Selain itu, Singo Edan perlu menjalani pertandingan demi status kandang di lokasi bahwa jaraknya suntuk atas Malang.
Karena kickoff putaran kedua rencananya dilaksanakan awal Januari, manajemen Arema FC bergetar bergas. Mereka mulai mencari home base alternatif. Awalnya, dua stadion diusulkan, yakni Stadion Moch. Soebroto (Magelang) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali). ”Tapi sama-sama tidak bisa ternyata,” jelas Manajer Arema FC Wiebie Dwi Andriyas.
Wiebie mengatakan, Arema FC akhirnya mengajukan Stadion Sultan Agung, Bantul. Hal terbilang juga disebabkan Arema FC merasa nyaman tinggal demi Jogjakarta sewaktu putaran esensial dengan format bubble. ”Di sana, stadion nan memenuhi syarat ya Stadion Sultan Agung, Bantul,” lanjutnya.
Mantan pemilik klub Liga 3 NZR Sumbersari FC itu menuturkan, saat ini Stadion Sultan Agung, Bantul, sudah ditinjau. Dan dinilai layak menggelar pertandingan. ”Tinggal menunggu polres searea. Surat-surat sudah diajukan semua,” beningnya.
Soal tim, Wiebie menuturkan, saat ini pemain memang diliburkan. Tapi demi dikumpulkan kembali besok (2/1).
”Akan ada evaluasi menyeluruh di 2 Januari. Saat ini pelatih (Javier Roca) masih merayakan Natal maka tahun baru bersama keluarga,” menyibaknya. Rencananya, di 3 Januari nanti skuad Arema FC menggelar pemusatan latihan di Batu.
Gejos Dinilai Layak Gelar Pertandingan
Sementara itu, manajemen Gresik United bernapas lega. Sebab, Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) adapun memerankan home base untuk Liga 2 mendapat penilaian bagus mengenai Tim Risk Assessment Mabes Polri. Penilaian itu didapat kemarin (31/12) dempet Mapolres Gresik.
Hasil penilaian itu langsung diberikan Ketua Tim Risk Assessment Mabes Polri Kombespol Ferdinan Pasaribu. Ferdinan menjelaskan, Stadion Gejos sudah layak bagi menggelar pertandingan level Liga 1 ataupun Liga 2.
”Dari tiga stadion yang kami lakukan penilaian, dua dempet antaranya dempet Madura. Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, masih yang tertidak marah,” jelas Ferdinan.
Dua stadion lain akan dimaksud merupakan Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan (Pamekasan) dan Gelora Bangkalan. Dua stadion akan sejak Kamis (29/12) engat Jumat (30/12) pun mendapat peninjauan daripada Tim Risk Assessment Mabes Polri.
”Skor tercanggih berasal dari sistem manajemen keamanan dengan bobot penilaian 30 persen. Risiko kompetisi 20 persen lagi infrastruktur 20 persen,” lanjutnya.